image

Kawan-kawan mestinya paham, bahwa orang yang masih bujang seperti saya ini, keimanannya masih setengah. Belum penuh seperti teman-teman saya yang sudah menikah. Demikian kata agama.

Sebaik-baiknya kualitas keimanan seorang bujang, ngga akan bisa menyamai kualitas orang yang sudah menikah. Betul, kan?

Sudah, bilang betul aja. Karena begitulah agama saya mengajarkan.

Mungkin ini juga alasan mengapa para pujangga itu mengistilahkan “separuh hati”, atau “separuh jiwa”. Keimanan letaknya di hati, kalau tidak bersegera menikah, maka selamanya dia tidak akan penuh. Masih separuh.

Namun, teman saya bertanya, “Bisa ngga saya DP dulu, trus kalau sudah waktunya nanti, saya penuhin setengahnya?”

Hahay.. apa maksudmu? “Ya saya pacaran dulu, trus saya nikahin kalau sampai waktunya nanti.”

Ajarannya siapa itu? Lha mbok kiro* keimanan itu barang dagangan?

Pilih kaffah atau timbul fitnah, Kawan!

… .

*mbok kiro = kamu kira

sumber gambar di sini