Setiap orang tidak ingin “ngorok”. Tentu saja, semua orang tidak suka bahkan malu bila dirinya ketahuan “ngorok”. Bahkan, senior saya di kampus batal menikah setelah mengetahui calon isterinya punya kebiasaan “ngorok” saat tidur! Ini bukan soal cinta atau tidak, tapi senior saya bersikap realistis. Beliau termasuk orang sibuk, sehingga harus menjaga kualitas tidurnya. Tapi ceritanya tidak berhenti di sini, pada akhirnya sang calon isteri dinikahinya juga, dengan catatan mau untuk diterapi menghilangkan “ngoroknya” itu.
Apa sih “ngorok” itu?
“ngorok”, selanjutnya kita sebut snoring, adalah tertutupnya sebagian atau seluruhnya pangkal atas tenggorokan oleh lidah dan/atau soft palatum (orang Jawa menyebutnya inthil-inthil, bagian yang terlihat menggantung seperti sansak tinju di bagian dalam bila kita membuka mulut dan menghadapkannya pada kaca.)
Tertutupnya sebagian lubang tenggorokan ini menyebabkan suara yang tidak enak didengar, atau disebut snoring tadi. Bila seluruh lubang tenggorok tertutup, waduhh… bisa-bisa kita kehabisan napas karena diri kita sendiri. Inilah yang disebut sleep apnea, versi parah dari snoring, dengan tanda-tanda mendadak tidak ada lagi bunyi “ngorok” seperti sebelumnya. Pada level yang berbahaya, bila sleep apnea ini terjadi cukup lama. Sama saja dengan ornag tidur yang tidak bernapas. Bisa-bisa tidurnya “kebablasan”. Tapi tenang aja, karena tubuh kita secara otomatis akan berpindah posisi bila terjadi snoring yang mengarah pada sleep apnea.
Pangkal lidah dan soft palatum jatuh, kok bisa?
Sebenarnya otot-otot lidah dan soft palatum termasuk otot yang kuat dalam tubuh kita, mengingat peranannya untuk membentuk vokal. Tapi, ya, namanya aja orang tidur. Kita kehilangan kesadaran saat tidur berarti kehilangan kendali atas otot-otot itu. Jadinya “ngorok”, deh…
Namun ngorok tuh lebih sering terjadi pada orang-orang yang gendut, lho. Kenapa bisa? Karena hampir banyak bagian tubuhnya yang tertutup lemak, sehingga lingkar tenggorok bagian dalam juga mudah terdesak oleh lemak, artinya pada orang gendut lebih mudah terjadi penyempitan.
Lalu, bagaimana cara menghilangkan “ngorok”?
Cara yang paling gampang, adalah dengan “postural training”. Yakni memposisikan dengan benar tubuh kita sehingga memperkecil kemungkinan tersumbatnya tenggorokan oleh pangkal lidah atau soft palatum kita sendiri. Bisa dengan tidur berbaring miring, atau memposisikan tenggorokan kita sejajar dengan rongga mulut. Patokannya adalah seperti meletakkan pipa bola tenis di belakang leher kita. Sehingga posisi kita akan tengadah, untuk memperkecil kemungkinan jatuhnya pangkal lidah ke tenggorokan.
Termasuk menjaga kebiasaan baik, yakni dengan tidak merokok dan olah raga cukup. Hal ini akan membuat tubuh kita lebih fit, sehingga tubuh kita masih punya cukup kendali untuk mempertahankan otot pangkal lidah dan soft palatum.
21 September 2008 at 9:54 pm
buah apa yang bagus buat orang ngorok?
cara yang ampuh menghilangkannya?
LikeLike
22 January 2009 at 10:39 am
soludinya apa?
LikeLike
24 January 2009 at 6:06 am
yang paling efektif olahraga, bro. bukan berarti karena ngorok lalu olahraganya olahraga leher, tapi olahraga yang mengolah raga secara keseluruhan. silakan lakukan olahraga yang paling kau suka. secara sederhana, otot-otot pernapasanmu di dada dan otot jalan napasmu di sekitar leher akan lebih mudah membuatmu bernapas leluasa, tanpa ngorok. Wallahu alam. 😉
LikeLike
25 January 2009 at 12:30 am
lebih lengkapnya dijelaskan dalam kuliah saya, ada 3 cara untuk mengatasi ngorok, yakni melalui intervensi perilaku, farmakologi (obat-obatan), dan bedah pada bagian nasofaring (pertemuan antara hidung bagian dalam dengan tenggorokan) terutama soft palatum.
untuk intervensi perilaku, ada empat hal utama, yakni menurunkan berat badan, hindari alkohol dan rokok, tidur teratur dan cukup, dan hindari tidur dalam posisi telentang. karenanya, lebih baik tidur dengan posisi yang disunnahkan rasul saw, bersandar pada sisi tubuh bagian kanan. 😉
wallahu alam.
LikeLike
14 September 2009 at 9:34 am
Halo,
Salam kenal.
Menarik sekali saya menemukan tulisan-tulisan Anda, terutama tentang ngorok ini. Seperti yang sudah diulas, ngorok bisa mengarah kepada sleep apnea. Nah, yang menjadi perhatian adalah sleep apnea ini, sehingga tatalaksana nya adalah pemeriksaan tidur terlebih dahulu menggunakan polysomnography (PSG). Dari sana akan kita dapatkan Apnea-Hypopnea Index (AHI) atau indeks henti nafas perjam. Dari PSG juga kita dapatkan seberapa jauh sleep apnea mengganggu fungsi tubuh selama tidur, termasuk gelombang otak dan jantung.
Penyebab sleep apnea, selain penyempitan struktur anatomis juga melemahnya tonus jaringan pada jalan nafas atas. Sehingga baku emas penanganan sleep apnea adalah dengan penggunaan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP,) yg sayangnya masih asing di Indonesia.
Tatalaksana sleep apnea tidak diarahkan pada gangguan suara, tetapi lebih pada pencegahan jangan sampai berlanjut pada hipertensi, diabetes, berbagai gangguan jantung dan stroke. Seperti yang disarankan pada dokumen JNC7, kita harus menyaring setiap penderita hipertensi dengan menanyakan riwayat dengkuran. Demikian juga pada penderita diabetes, seperti yang disarankan oleh International Diabetes Federation.
Link: http://www.idf.org/Sleep-apnoea
LikeLike
26 September 2009 at 6:07 am
Mantab infonya sob, kebetulan pas ma aq nih
LikeLike
22 October 2009 at 9:07 am
thx u infonya ya ? saya kalo tidur ngorok banget nih,,jadi ganggu suami saya..kasian..ssya akan coba menurunkan berat badan,,dan kalo minum madu emang bisa membantu menghilangkan ngorok ? thx
LikeLike
13 November 2009 at 8:59 pm
setuju bgt kalo ngorok tu dekat sama orang gendut, n orang diabet… Saya udah membuktikannya.. ;-(
LikeLike
19 December 2009 at 10:38 pm
wah, bunda dan suami dua2nya ngorok, apalagi kalau kecapekan.
he…he….dikamar tidur jadi seperti ada musik orkestra…………ha….ha……..
mau nyoba tipsnya, siapa tahu bisa hilang ngorok kami.
terima kasih utk info yg berharga ini, Mas.
salam.
LikeLike
14 March 2010 at 10:56 am
tks ats info..x..
LikeLike
17 April 2010 at 7:34 pm
Dulu saya punya teman yang ngoroknya ‘mengguncang dunia’…tetapi sejak rajin olahraga (berenang) dia udah enggak ngorok lagi.
Mungkin kebiasaan ngorok ada hubungannya sama penyempitan saluran pernafasan.
Khan kalo berenang bagus untuk sistem pernafasan dan paru2….
trus katanya juga klo ngorok ada ramuan tradisional..
Bahan:
– 2 sendok makan madu asli
– 2 ruas kunir atau kunyit
Pengolahan:
– Kunir di gepengkan / diparut, lalu diperas airnya.
– Campurkan dengan madu asli, dan aduk hingga rata.
– Minum ramuan ini setiap hari selama seminggu.
– Bila kebiasaan ngorok / mendengkur sudah hilang, maka selanjutnya cukup seminggu sekali jika memang ingin.
LikeLike
18 April 2010 at 11:46 pm
Terima kasih banyak infonya, semoga jd ilmu yg bermanfaat. Aamin…
LikeLike
27 April 2010 at 2:32 pm
wah mantab nich infonya thx ya atas info2 nya
LikeLike
28 April 2010 at 7:49 pm
@bayu: yup,makasii sudi mampir,mas 🙂
LikeLike
7 May 2010 at 3:59 pm
gua pgn tny nic,suami gua rajin bgt olah raga dan badan nya gak gmuk,badan nya bagua,dia jg tidak perokok,yg igin saya tanyakan,knp nya dia sering bget ngorok tau mendengkur,sangt menggangu,gimn cr menghilangkannya?thnks
LikeLike
8 May 2010 at 12:13 am
tolong resep menghilangkan tidur ngorok selain olah raga.
LikeLike
16 August 2010 at 3:00 pm
Temen saya yang biasa ngorok tidurnya udah miring alias ga terletang lagi.udah gitu kurus kog ga gendut. Tapi kog masih ngorok aja ya tidurnya? Thanks
LikeLike
5 October 2010 at 6:07 pm
orang yang tidurnya ngorok bukan nya pertanda tidurnya pules mas, kalo tidurnya gelisah biasanya gak ngorok
LikeLike
3 January 2011 at 10:17 pm
duh, gue udah sering olahraga dan tubuh gue pun tidah terlalu gendut,,, tapi tidurnya masih ngorok juga…..
jadi kek mana tuh mengatasinya ….???????
LikeLike
24 October 2011 at 11:38 am
makasih infonya
LikeLike
26 October 2011 at 4:17 pm
sama-sama, mas kuncoro.. semoga bermanfaat, yaa..
jikalau ada yang bisa saya bantu, monggo silakeun dikomentar di sini.. 😉
LikeLike